Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Surya, Planet dan Benda Langit

[Definisi Tata Surya | Asal-Usul Tata Surya | Benda Langit | Matahari | Planet | Komet| Meteor | Asteroid | Satelit]

Lazy Tekno - Bisakah kamu menjelaskan apa pengertian dari tata surya? Bagaimana cara planet dan benda langit lainnya beredar?

Tata surya beserta benda-benda luar angkasa merupakan topik yang menarik untuk dibahas. Dalam artikel ini kamu akan menemukan semua jawabannya dengan lengkap. 

Dalam artikel kali ini, Lazytekno akan membahas :

Pengertian Tata Surya (✔)

Anggota Tata Surya (✔)


Gambar Tata Surya | Lazytekno

Pengertian Tata Surya 

Definisi 

Tata Surya adalah kumpulan planet-planet dan benda langit lainnya yang mengitari matahari dalam suatu orbit tertentu. 

Orbit adalah garis atau lintasan yang dilalui suatu obyek ketika mengitari obyek lainnya. Dalam hal ini semua benda langit mengorbit pada matahari. 

Benda-benda langit tersebut terdiri dari meteor, meteoroid, komet maupun partikel-partikel lainnya dengan beragam ukuran. Semuanya bersama dengan planet-planet mengitari matahari karena adanya gaya gravitasi. 

Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua buah obyek atau lebih karena adanya massa atau bobot yang dimilikinya. Besarnya gaya gravitasi dari matahari membuat benda langit mengitarinya dalam suatu lintasan tertentu. 

Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini dengan 30, maka hasilnya adalah panjang diameter dari tata surya kita.

Perbedaan Tata Surya dan Galaksi

Apakah tata surya sama dengan galaksi? Jawabannya adalah tidak, karena keduanya merupakan hal yang berbeda meskipun masih berhubungan.

Tata surya adalah bagian dari galaksi. Dengan kata lain, Galaksi tersusun atas beberapa atau sejumlah besar tata surya bintang, lubang hitam dan obyek misterius lainnya yang belum terungkap oleh ilmu pengetahuan manusia. 

Asal-Usul Tata Surya

Ada banyak sekali konsep, teori dan dugaan terkait bagaimana tata surya tercipta. Beberapa diantaranya memiliki hipotesa yang cukup menarik untuk dibahas.

Teori Big Bag

Menurut teori ini, tata surya muncul dari sebuah ledakan besar yang kemudian menyebarkan partikel-partikel ke seluruh penjuru semesta.

Jadi asal-usul alam semesta menurut teori Big Bang, termasuk juga tata surya, adalah karena adanya ledakan dengan tenaga yang sangat kuat. 

Teori Pasang Surut Bintang

Menurut teori ini, ada bintang yang mendekat ke arah Matahari. Karena gravitasi yang dimiliki bintang itu, maka muncul partikel yang terlontar keluar dari Matahari dan membentuk benda-benda langit. 

Teori Kondensasi

Menurut teori Kondensasi, asal mula tata surya adalah sebuah kabut yang kemudian berputar dengan cepatnya membentuk cakram. Cakram ini terus berputar hingga berubah menjadi tata surya. 

Teori Protoplanet

Menurut teori protoplanet, ada kabut yang sangat banyak melingkupi matahari. Kabut itu kemudian memadat dan menjadi planet, satelit serta benda-benda langit lainnya. 

Teori Planetisimal

Teori ini menyatakan bahwa ada sebuah bintang yang lewat mendekat ke arah matahari. Akibatnya Matahari menjadi berbentuk spiral. Bagian terluar akhirnya memisahkan diri dan kemudian menjadi benda-benda langit, sedang yang di dalam akhirnya memadat dan membentuk Matahari seperti sekarang ini. 

Teori Bintang Kembar

Pada hipotesa bintang kembar disebutkan dahulu ada dua buah matahari. Lalu salah satu diantaranya meledak dan kemudian menjadi benda-benda langit, sedang yang lain menjadi matahari. 

Anggota Tata Surya 

Di dalam tata surya terdapat banyak sekali benda langit. Tata surya terdiri dari; Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, komet, dan benda-benda angkasa lainnya.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam Sistem Tata Surya tersebut:

Matahari

Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%).

Matahari merupakan sebuah sumber energi yang paling besar yang berhubungan dengan keberlangsungan hidup bumi.

Energi matahari sudah menjadi salah satu hal wajib dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Tanpa adanya matahari, semua kehidupan di bumi akan musnah dan mati.

Kenyataanya, matahari adalah sebuah bintang karena mendapatkan sinar panas dari dirinya sendiri. Sebagai bintang, matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga keberadaan matahari seolah sangat besar dan sangat dekat dengan bumi dibandingkan dengan bintang-bintang pada malam hari. Matahari sesungguhnya terbagi dari beberapa lapisan layaknya bumi. Setiap bagian-bagian matahari memiliki fungsinya masing-masing.

Sebelum membahas keberadaan bagian-bagian matahari, matahari sendiri berbentuk seperti sebuah bola raksasa. Bola ini tidak mempunyai permukaan yang padat karena dibentuk dari medan magnet dan perpaduan aneka macam gas.

Gas yang paling banyak mendominasi dalam matahari adalah hidrogen. Beberapa gas lain yang terkandung di dalam matahari adalah gas oksigen, gas karbon, gas neon, gas besi dan gas-gas yang lain. Matahari dapat mengeluarkan sinar dan energi karena adanya reaksi antara dua inti atom yang bergabung dan membentuk sebuah inti yang lebih besar.

Inti inilah yang melepaskan energi membuat seolah matahari dan bintang bersinar-sinar. Reaksi ini pula yang selanjutnya disebut reaksi nuklir. Sehingga sebuah ledakan nuklir saja sudah bisa memporak porandakan bumi.

a. Bagian Inti Matahari

Matahari mempunyai sebuah inti yang berada pada bagian matahari yang paling dalam. Inti atau pusat matahari ini memiliki suhu kurang lebih 15 juta derajat celcius atau diatas 27.0000.0000 derajat F. Inti matahari menyimpan sumber energi matahari yang paling utama.

Di dalam inti matahari terdapat neutron, proton dan elektron. Neutron adalah atom yang bermuatan netral. Proton adalah atom yang bermuatan positif. Sedangkan elektron adalah atom bermuatan negatif. Pembagian atom-atom menjadi beberapa bagian ini sebagai akibat dari suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

Reaksi nuklir juga terjadi di inti matahari. Inti matahari berada sekitar 502 ribu km di bawah permukaan matahari. Diameter inti matahari ini sekitar 386 ribu km.

b. Zona Radiasi

Bagian-bagian matahari yang selanjutnya adalah zona radiasi. Zona ini adalah sebuah zona yang menyelubungi matahari. Suhu yang dimiliki oleh lapisan ini mencapai dua juta hingga tujuh juta derajat celcius. Zona radiasi ini berfungsi untuk menjadi pendistribusi energi.

Energi yang sebelumnya terbentuk pada inti matahari selanjutnya diedarkan ke seluruh bagian permukaan matahari dengan memanfaatkan foton yang terkandung dalam lapisan ini. Foton sendiri adalah radiasi yang dihasilkan oleh reaksi antara Hidrogen dan Helium. Zona ini mengisi kurang lebih 45 persen dari keseluruhan radius matahari.

c. Zona Konvektif

Lapisan selanjutnya yang menjadi bagian-bagian matahari adalah zona konvektif. Zona ini berbeda dengan zona radiasi karena memiliki suhu yang lebih rendah dan sudah mulai menurun. Suhu luar yang dimiliki zona ini sekitar dua juta derajat celcius. Zona ini menempati hingga 30 persen dari keseluruhan radius matahari.

Zona ini mengandung sebuah arus konveksi yang digunakan untuk membawa energi pada lapisan atmosfer bumi. Arus ini membawa foton lebih cepat dibandingkan dengan arus di dalam zona radiasi.

d. Photosphere

Photosphere adalah sebuah pemisah antara zona inti, zona radiasi dan juga zona konveksi. Bagian photosphere inilah yang dapat dilihat oleh mata manusia. SInar dan cahaya matahari yang diterima oleh bumi selanjutnya diradiasikan oleh lapisan photosphere.

Lapisan ini merupakan bagian-bagian matahari yang memancarkan cahaya sangat kuat dan sebagian cahayanya bahkan sampai ke dalam bumi. Suhu yang dimiliki lapisan ini mencapai 6000 derajat celcius. Ketebalan lapisan photoshepere berkisar 500 km.

e. Chromosphere

Chromosphere merupakan sebuah lapisan yang letaknya berada di bagian atas photosphere. Suhu yang dimiliki lapisan ini mencapai 50 ribu derajat celcius. Lapisan ini berada di atas lapisan terdingin dari matahari. Radius dari chromosphere adalah 2000 km yang sebagian besarnya terdiri dari spectrum emisi cahaya dan juga jalur penyerapan.

Pada saat terjadi gerhana matahari, barulah lapisan chromosphere ini akan terlihat oleh manusia. Pada saat gerhana matahari total, chromosphere akan terlihat sebagai cahaya kemerahan.

f. Korona

Korona merupakan lapisan terluas dari seluruh bagian matahari. Jika dihitung dengan perbandingan maka volume korona sendiri lebih luas dibandingkan dengan volume matahari. Temperatur yang dimiliki oleh rata-rata lapisan korona ini adalah 1 juta - 2 juta K. namun temperature ini sewaktu-waktu dapat berubah lebih panas bahkan sampai pada angka 8 juta - 20 juta K.

g. Heliosphere

Bagian-bagian matahari yang terakhir adalah heliosphere. Bagian ini berada di luar atmosfer matahari yang sangat tipis. Lapisan ini berisi plasma angin matahari.

Planet

Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari.

Dahulu diketahui ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips.

Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.

Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:

A.  MERKURIUS

Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari.

Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat.

Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).

  • Garis tengah : 4850 KM
  • Volume  : 0,054 isi bumi
  • Kepadatan   :5,4 ( Air = 1)
  • Massa    :0,055 massa bumi
  • Daya tarik :0,37 daya tarik bumi
  • Jarak ke matahari : 58,000.000 km
  • Kecepatan edar : 4,2 km/detik
  • Periode rotasi : 59 hari
  • Mengitari matahari : 87,97 hari
  • Kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik
  • Satelit : tidak ada

B. VENUS

Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari.

  • Garis tengah : 13.140 KM
  • Volume  : 0,88 isi bumi
  • Kepadatan   :5,2 ( Air = 1)
  • Massa    :0,82 massa bumi
  • Daya tarik :0,88 daya tarik bumi
  • Jarak ke matahari : 108.000.000 km
  • Kecepatan edar : 10,3 km/detik
  • Periode rotasi : 244 hari
  • Mengitari matahari : 224,7 hari
  • Kecepatan  pada orbit : 35,0 km/detik
  • Satelit : tidak ada

C. BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan

Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

  • Garis tengah : 1.756 KM
  • Volume  : 1,08106 cu KM
  • Kepadatan   :5,52 ( Air = 1)
  • Massa    :5,98 x 102 ton
  • Jarak ke matahari : 149.000.000 km
  • Kecepatan edar : 0,5 km/detik
  • Periode rotasi : 365 hari
  • Satelit : 1 yaitu bulan

D. MARS

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis.

Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.

  • Garis tengah : 6790 KM
  • Volume  : 0,15 isi bumi
  • Kepadatan   :3,9 ( Air = 1)
  • Massa    :0,11 massa bumi
  • Daya tarik :0,38 daya tarik bumi
  • Jarak ke matahari : 228.000.000 km
  • Kecepatan edar : 5,0 km/detik
  • Periode rotasi : 24 jam, 37 detik
  • Mengitari matahari : 687 hari
  • Kecepatan pada orbit : 24,1 km/detik
  • Satelit :  2

E. JUPITER

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km.

Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi

  • Garis tengah : 142,600 KM
  • Volume  : 1,316 isi bumi
  • Kepadatan   :1,34  ( Air = 1)
  • Massa    :317,8 massa bumi
  • Daya tarik :2,64 daya tarik bumi
  • Jarak ke matahari :778.000.000 km
  • Kecepatan edar : 61 km/detik
  • Periode rotasi : 9 jam, 55M menit
  • Mengitari matahari : 11,9 tahun
  • Kecepatan pada orbit :13,1 km/detik
  • Satelit :  16

F. SATURNUS

Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya. Saturnus dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel kecil berwarna kekuning-kuningan.

  • Memiliki garis tengah 120.000 km dan jaraknya 1.428 juta km dari Matahari.
  • Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun.
  • Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
  • Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.

G. URANUS

Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km. Jarak Uranis dengan Matahari kira-kira 2.869 juta km.

Uranus mengelilingi Matahari sekali edar membutuhkan waktu sekitar 84 tahun. Arah rotasi Uranis berlawanan dengan planet lain. Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal. Suhu permukaan planet tersebut mencapai -180 derajat celsius. Uranus memiliki lima belas buah satelit dan yang terbesar adalah Ariel.

H. NEPTUNUS

Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna kehijau-hijauan. Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis tengahnya 48.600 km.

Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar -190 derajat celsius. Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun.

Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui. Satelit Neptunus ada dua, Triton dan Nereid.

Satelit

Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya.

Contoh: bulan yang menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya.

Asteroid 

Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km.

Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari. Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.

Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Berdasarkan pengertiannya, yaitu benda kecil di luar angkasa yang ukurannya lebih kecil dari asteroid tetapi lebih besar dari atom / molekul. Maka sangat banyak meteoroid yang ada di dalam sistem tata surya kita. Kebanyakan asteroid tersebut terbentuk karena adanya tuburukan antar benda tertentu (bisa jadi asteroid, planet atau komet) satu dengan yang lain sehinggga membuat sisa atau pecahan dari benda tersebut keluar dari lintas asalnya. Meteoroid yang tersebar secara bebas ini bisa memasuki atmosfer benda atau planet lain.

Ketika sudah memasuki atmosfir bumi, maka meteoroid tersebut disebut meteor. Di dalam atmosfer bumi, meteor ini akan terbakar karena terjadinya gesekan dengan udara pada kecepatan yang tinggi. Kebanyakan dari meteor tersebut akan terbakar habis dan menguap sepenuhnya sehingga tidak mencapai permukaan bumi, tetapi beberapa meteor tidak habis terbakar dan menyentuh permukaan bumi. Meteor yang menyentuh permukaan bumi ini disebut Meteorit.

Komet

Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. 

Komet adalah campuran kira-kira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu komet yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet Halley.

Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.

Baca Juga : 

Apa yang dimaksud Ekologi?

Daftar 12 Dewa Yunani Terkuat 

Lupa Nama Sandi WiFi? Ini Solusinya!

Demikianlah artikel mengenai benda-benda langit di dalam tata surya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita. Share postingan ini agar semakin banyak orang yang mendapat manfaatnya.

Posting Komentar untuk "Tata Surya, Planet dan Benda Langit "