Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Penemu Pesawat Terbang Sebenarnya

Siapa sebenarnya pencipta pesawat terbang? Ternyata para ahli masih berdebat panjang tentang hal ini. Ada yang berpendapat bahwa pesawat terbang ditemukan oleh Wright Bersaudara. Merekalah yang diakui sebagai pencipta pesawat terbang. 

Walau demikian, ternyata sejarah pesawat terbang sangatlah panjang. Bahkan kabarnya ilmuan muslim dan Cina yang lebih dahulu merancangnya. 

Siapa Penemu Pesawat Terbang? 

Sejarah penemuan pesawat terbang
siapa penemu pesawat terbang


Lalu bagaimana sejarah pesawat terbang sesungguhnya? Kali ini, Lazy Tekno akan membahas mengenai sejarah penemuan pesawat terbang. 

Ibn Firnas 

Ibnu Firnas
Ibnu Firnas

Cikal bakal pesawat terbang di perkenalkan pertama kali oleh Ibn Farnas. Sore itu di tahun 875, Ibn Firnas mengundang kurang dari dua belas orang masyarakat Cordoba untuk berkumpul di sebuah bukit di Andalusia, Spanyol, menyaksikan uji coba yang disebutnya dengan "terbang seperti burung" di mana ia akan terjun dari sebuah menara di sebuah lembah. 

Setelah itu, Firnas naik ke menara lalu melompat. Hasilnya, Firnas jatuh dan mengalami luka-luka. pesawat ibn farnas Aksi Ibn Firnas Firnas memperbaiki sayap-sayap pesawatnya, lalu naik kembali dengan ketinggian yang di tambah. 

Pada penerbangan kedua, Ibnu Firnas berhasil melayang di atas ketinggian beberapa ratus kaki, berputar-putar lalu membumbung tinggi, seperti yang dikatakannya sebagai "terbang seperti burung". Mu'min Ibn Said, seorang penyair yang hidup sejaman dengan Firnas mencatat aksi Firnas dengan kata-katanya: Firnas terbang lebih cepat daripada burung phoenix, ketika ia mengenakan bulu-bulu dibadannya seperti burung manyar. 

Tetapi siapa sebenarnya Ibn Firnas ini? Abbas Ibn Firnas merupakan seorang filsuf serta penyair yang dididik dan dibina di salah satu kota di wilayah Cordoba, yakni Takurina. Abbas kemudian menjabat sebagai penyair kerajaan di ibu kota Cordoba. 

Semasa hidupnya, pria yang fokus pada ilmu falak, fisika, juga matematika ini memang tumbuh besar di Cordoba. Kala itu, Cordoba menjadi tujuan bagi mereka yang ingin menimba berbagai ilmu pengetahuan. Kecerdasannya sudah tak perlu diragukan lagi. Ia bahkan mampu menghubungkan satu cabang ilmu yang dikuasainya dengan cabang ilmu lainnya. Dengan begitu setiap ilmu mempunyai keterkaitan sehingga manfaatnya pun lebih luas. Contohnya, melalui ilmu kimia yang dipelajarinya, Abbas Ibn Firnas dapat memahami cara pembuatan obat kebih perinci. Termasuk kaitannya dengan bidang kedokteran dan penerbangan. 

Sebelum merancang pesawat terbang, Abbas Ibn Firnas sudah melakukan banyak riset serta peneli tian. Ia mengakaji pula massa benda saat dihadapkan dengan udara dan pengaruh tekanan udara terhadap benda di ruang hampa udara. 

Ia terus melakukan penelitian tersebut. Sampai akhirnya bereksperimen menerbangkan diri. Abbas Ibn Firnas mengenakan sayap burung buatannya lengkap dengan bulu-bulu yang terbuat dari sutra. Tak sembarangan, dirinya sudah memperhitungkan jumlah bulunya agar dapat menahan berat tubuhnya. Masyarakat segera berkumpul di pusat Kota Cordoba, saat Abbas Ibn Firnas mengumumkan akan melaku kan percobaan terbang. Mereka ingin melihat langsung bagaimana cara manusia terbang. 

Pertama-tama, sang ilmuwan naik ke tempat tinggi untuk memulai uji cobanya. Selanjutnya, ia mengibaskan kedua sayapnya ke udara, lalu terbang. Percobaannya berhasil, Abbas Ibn Firnas melayang jauh bak burung. Ibn Farnas dari Cordoba Ibn Firnas dari Cordoba Maka, tak heran bila ia disebut manusia pertama yang mampu terbang atau pilot pertama di dunia. 

Semua orang yang melihat aksi tersebut merasa takjub. Pasalnya, tak pernah ada yang berpikir sebelumnya kalau manusia bisa terbang. Dia membuktikan, benda padat mampu melayang di udara. Ia membuat tubuhnya ringan lalu menolak gravitasi bumi ketika meloncat dari tempat tinggi. 

Kesuksesannya dalam menguji sekaligus menerbangkan alat buatannya pada tahun 852 menginspirasi para ilmuwan barat untuk mengembangkan pesawat. Dapat dikatakan, berbagai teori Abbas Ibn Firnas merupakan dasar dari industri penerbangan modern saat ini. 

Farabi Al Jauhari 

Farabi Al Jauhari
Farabi Al Jauhari

Setelah Ibn Firnas, percobaan penting di dunia penerbangan lainnya dilakukan pada tahun 1003 oleh Farabi Ismail Al-Jauhari, seorang guru asal Persia. 

Farabi Al Jauhari Farabi Al Jauhari Al Jauhari menggunakan pesawat terbang tak di kenal yang diluncurkannya dari atas atap masjid tua Nishabur di Khurasan. 

Leonardo Da Vinci 

Rancangan pesawat Leonardo Da Vinci
Rancangan pesawat Leonardo Da Vinci

Marco Polo dalam sebuah perjalanannya mencatat aksi terbang layang di Asia Timur (Cina?). Bagi Marco itu sebuah aksi yang misterius yang teka-tekinya tidak terungkap hingga pada abad 16. Diperkirakan dari Marco Polo ini, Da Vinci sedikit banyak terbantu menyempurnakan rancangannya. 

Leonardo Da Vinci mencoba memecahkan teka-teki pesawat terbang yang diperkenalkan Ibn Firnas. Da Vinci merasa terkunci dengan misteri burung-burung hingga genius Italia itu melakukan pembedahan terhadap unggas yang menghasilkan rancangan mesin terbang yang diikatkan di punggung seorang laki-laki. 

Hezarfen Ahmed Celebi 

Hezarfen Ahmed Celebi
Hezarfen Ahmed Celebi

Setelah Da Vinci, percobaan penerbangan yang lebih modern dan berhasil dilakukan oleh Hezarfen Ahmed Celebi, pilot Turki paling terkenal pada masa Khalifah Usmani di bawah pemerintahan Sultan Murad IV. 

Hezarfen Ahmed Celebi Ilustrasi Hezarfen terbang dengan alat ciptaanya Diilhami rancangan Da Vinci, dengan mengoreksi beberapa bagian dan sistim keseimbangannya, Hezarfen mengambil pelajaran burung rajawali. 

Setelah melakukan sembilan kali percobaan, Hezarfen menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya. Pada tahun 1638, dengan ketinggian 183 kaki dari Galata Tower di dekat Bosporus Istambul, Hezarfen melakukan uji coba penerbangan. Hezarfen terbang menuju Uskudar lalu berbelok ke Bosporus, dan sukses! 

Hezarfen mendarat mulus di sebuah tempat di Borporus. Peristiwa ini di rekam oleh Evliya Celebi, seorang turis, yang kemudian menulis kesaksiannya dalam bukunya Seyahatname (Catatan perjalanan). 

Wright Bersaudara 

Foto Wright Bersaudara
Foto Wright Bersaudara

Prototipe pesawat Hezarfen inilah yang 200 tahun kemudian menjadi bahan percobaan di tempat lain oleh Wright Bersaudara pada bulan Desember 1903. 

Lima Puluh tahun setelah Hezarfen mencatat sukses, saudaranya Ladari Hasan Celebi, menemukan roket berawak yang diluncurkannya dengan menggunakan 300 pon serbuk mesiu. 

Sejarah telah mencatat bahwa penemu pesawat terbang adalah Wilbur Wright dan Orville Wright atau kadang orang-orang menyebut mereka Wright bersaudara

Ketika itu, Wright bersaudara mengamati bagaimana burung memainkan sayapnya untuk menjaga keseimbangan di udara. Mereka akhirnya memiliki ide untuk menciptakan sesuatu menyerupai burung yang menggunakan sayap agar bisa diterbangkan di udara. Foto Wright Bersaudara penemu pesawat terbang Foto Wright Bersaudara penemu pesawat terbang Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. 

Inilah kisah sejarah awal terciptanya pesawat terbang yang populer di masyarakat, yakni ketika seabad silam Orville Wright berhasil menerbangkan sebuah pesawat kecil di North Carolina, Amerika Serikat. Pesawat buatan Wright Bersaudara Pesawat buatan Wright Bersaudara 

Namun, penerbangan itu cuma berlangsung selama 12 menit. Walau hanya sebentar ini merupakan penerbangan pertama dengan pesawat terbang bermotor. Selain itu, penerbangan perdana ini juga merupakan moment penting yang membuka jalan menuju era penerbangan modern. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Tetapi siapakah Wright Bersaudara, sang penemu pesawat terbang tersebut? 

Perjuangan Panjang Penciptaan Pesawat Terbang

Sejarah Pesawat Terbang
Sejarah Pesawat Terbang

Wilbur Wright lahir tahun 1867 di kota Millville, Indiana. Orville Wright –adiknya– lahir tahun 1871 di kota Dayton, Ohio. Kedua anak laki ini duduk di perguruan tinggi tetapi tak satu pun peroleh ijazah. Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. 

Di sekolah dasar, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan ‘helikopter’ mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. 

Wilbur dan Orville memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka mengaku bahwa pengalaman brmain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang. 

Keduanya punya bakat di bidang mekanika dan keduanya tertarik dengan masalah menerbangkan manusia ke udara. Di tahun 1892 mereka membuka toko, menjual, membetulkan, dan membikin sepeda. Usaha ini mendatangkan dana untuk melanjutkan niatnya: penyelidikan sektor aeronautik. Kakak-beradik ini asyik menekuni karya-karya peminat aeronautik lain seperti: Otto Lilienthal, Octave Chanute dan Samuel P. Langley. 

Di tahun 1899 mereka mulai bekerja ke arah penerbangan sendiri. Foto pesawat Wright bersaudara Salah satu aksi Wright Bersaudara Pada bulan Desember 1903, sesudah kerja keras selama empat tahun lebih sedikit, hasil usahanya berhasil dengan gemilang. Orang mungkin heran kepada Wright bersaudara mampu menciptakan prestasi yang gagal dilakukan orang-orang lain. Ada beberapa sebab yang membuat mereka berhasil. Pertama, dua kepala tentu lebih efektif dari satu kepala. 

Wright bersaudara senantiasa bekerja sama dan tunjang-menunjang dengan amat serasi dan sempurna. Kedua, mereka dengan cekatan mengambil keputusan bahwa mereka pertama mempelajari bagaimana cara terbang sebelum mencoba membikin pesawat. Sepintas lalu hal ini rasanya bertentangan menurut ukuran umum: bagaimana bisa belajar terbang jika belum ada pesawat terbang? Jawabnya adalah, Wright bersaudara belajar terbang dengan menggunakan pesawat peluncur. Mula-mula mereka mengamati cara kerja layang-layang, kemudian peluncur. 

Tahun berikutnya mereka membawa pesawat peluncur ukuran besar ke Kitty Hawk, di Carolina Utara, cukup untuk ditumpangi dan dapat mengangkat seorang manusia. Pesawat ini dicoba. Tampaknya hasilnya tidak terlalu menggembirakan. 

Mereka bikin dan coba pesawat peluncur lengkap di tahun 1901 dan disusul dengan pembikinan tahun 1902. Beberapa paten dasar, digunakan tahun 1903, berkaitan dengan pesawat peluncur itu ketimbang pesawat terbang pertama mereka. Mengenai pesawat peluncur ketiga itu mereka telah lebih dari seribu kali mengangkasa dengan berhasil. 

Kedua bersaudara Wright telah merupakan pilot pesawat peluncur terbaik dan paling berpengalaman di dunia sebelum mereka mulai membikin pesawat udara bermesin. Pengalaman mengudara dengan pesawat peluncur merupakan inti sukses ketiga mereka yang amat penting. Banyak orang yang sebelumnya sudah pernah mencoba membikin pesawat punya kekhawatiran utama bagaimana hasil ciptaannya tinggal landas. Wright bersaudara yang dikenal sebagao pencipta pesawat terbang juga dengan tepat menyadari bahwa masalah pokok adalah bagaimana mengawasi pesawat sesudah berada di udara. Karena itu, sebagian besar waktu dan perhatian mereka tumpahkan pada soal bagaimana mencapai kestabilan pesawat ketika sudah terbang. Mereka berhasil menciptakan tiga jenis alat pokok untuk mengawasi pesawat, dan inilah yang membuat mereka berhasil dalam peragaan. 

Wright bersaudara juga memberi sumbangan penting dalam hal perancangan sayap. Mereka sadar, data-data sebelumnya yang sudah disiarkan, tidak bisa dijadikan pegangan. Karena itu mereka menciptakan sendiri lorong-lorong angin dan dicoba terhadap lebih dari dua ribu macam bentuk permukaan sayap. Inti utama dari percobaan ini adalah, kedua bersaudara itu mampu membikin bagan sendiri, memaparkan tentang tekanan udara terhadap sayap tergantung pada bentuk sayap itu. Keterangan ini kemudian digunakan dalam tiap pembuatan sayap pesawat terbang. Disamping semua hasil penemuan mereka, kedua bersaudara Wright ini tak bakal bisa sukses berhasil bilamana mereka tidak tampil pada saat yang tepat dalam sejarah. Percobaan penggunaan penerbangan dengan mesin pada paruh pertama abad ke-19 jelas cenderung ke arah gagal. Mesin uap jelas terlampau berat untuk penggunaan penerbangan. 

Pada saat kedua bersaudara Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan orang. Tetapi, mesin ini hanya untuk pemakaian secara umum, terlalu berat untuk digunakan dalam penerbangan pesawat. 

Pantang Menyerah

Model awal pesawat terbang
Model awal pesawat terbang

Ketika tak ada satu pabrik pun yang sanggup merancang mesin yang cukup ringan, kedua bersaudara Wright (dengan bantuan seorang ahli mesin) merancang sendiri. Ini menunjukkan kejeniusan mereka karena walaupun dalam tempo relatif singkat toh mereka mampu merancang mesin yang lebih unggul dari hampir semua bikinan pabrik lain. Tambahan pula, Wright bersaudara merancang sendiri baling-baling. Salah satu yang mereka pergunakan di tahun 1903, 66% berhasil. 

Penerbangan pertama dilakukan tanggal 17 Desember tahun 1903 di Kill Devil Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara. Masing-masing kedua bersaudara itu melakukan dua penerbangan pada hari itu. Penerbangan pertama, yang dilakukan Orville Wright berlangsung 12 detik dan mencapai jarak 120 kaki. Penerbangan terakhir, yang dilakukan Wilbur Wright, berlangsung 59 detik dan mencapai ketinggian 852 kaki. 

Pesawatnya yang mereka namakan Flyer I (kini terkenal dengan julukan Kitty Hawk) memakan ongkos pembuatan kurang dari 1000 dolar. Pesawat itu punya sayap sepanjang 40 kaki dan bobot sekitar 750 pon, berkekuatan mesin 12 tenaga kuda dengan berat cuma 170 pon. Pesawat asli itu kini tersimpan rapi di Museum Udara dan Ruang Angkasa Washington D.C. Kendati ada lima saksi mata tatkala penerbangan pertama, relatif sedikit sekali diberitakan oleh koran-koran pada terbitan keesokan harinya (dan itu pun umumnya kurang cermat). Surat kabar kotanya sendiri di Dayton Ohio sama sekali menganggap sepi usaha ini. Baru lima tahun sesudah itu dunia umum sadar bahwa penerbangan manusia betul-betul sudah bisa terlaksana. Setelah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara kembali ke kota asalnya di Dayton. 

Di sana mereka merancang dan membuat pesawat kedua, Flyer II. Dengan pesawat yang kedua ini mereka melakukan 105 kali penerbangan di tahun 1904 tanpa menarik perhatian umum samasekali. Pesawat Flyer III yang sudah disempurnakan dan lebih praktis dibikin tahun 1905. Meski mereka banyak kali mengudara di dekat kota Dayton, banyak orang tetap tidak percaya bahwa yang namanya pesawat terbang sudah lahir di dunia. 

Di tahun 1906 –misalnya– koran The Herald Tribune edisi Paris menurunkan tulisan berjudul Flyer or Liars? (Penerbangan atau pengibulan?). 

Di tahun 1908 akhirnya mereka menyapu bersih semua kebimbangan dan ketidakpercayaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, membuat demonstrasi akrobatik di udara dan mengorganisir perusahaan untuk memasarkan hasil ciptaannya. 

Sementara itu, di Amerika Serikat, Orville Wright menyuguhkan pertunjukan serupa. Malangnya, pada tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh terhempas. Inilah satu-satunya kecelakaan yang pernah dialami oleh mereka berdua. Seorang penumpang tewas, Orville patah kaki dan dua tulang iganya tetapi segera dapat sembuh. 

Kontrak dari Departemen Pertahanan AS

Keberhasilan penerbangannya menggugah pemerintah Amerika Serikat menandatangani kontrak untuk membuat pesawat-pesawat buat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan di tahun 1909 dengan anggaran belanja pemerintah ada pesanan seharga $30.000 buat keperluan Angkatan Udara. 

Pernah ada sengketa hukum menyangkut hak paten antara Wright bersaudara dengan saingan-saingannya, tetapi di tahun 1914 tuntutan mereka itu ditolak pengadilan. 

Apa hendak dikata, di tahun 1912 Wilbur Wright terserang tipus dan meninggal dunia pada umur empat puluh lima tahun. Orville Wright yang pada tahun 1915 menjual saham-sahamnya ke suatu perusahaan, hidup sampai tahun 1948. Tak seorang pun dari dua bersaudara itu pernah kawin. Sebenarnya sebelum Wright bersaudara ada beberapa orang yang telah berusaha menciptakan pesawat terbang. Tapi hasil upaya mereka tidak secemerlang Wright bersaudara. 

Selain Wright Bersaudara, ada beberapa nama besar lain yang patut disebut dalam upaya mengembangkan transportasi udara dan sistem aeronautika. Pada akhir tahun 1840-an misalnya, Sir George Cayley dari Inggris membuat pesawat terbang layang yang bisa mengangkut satu orang ketika mengudara setelah ditarik. 

Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang pada tahun 1900. 

Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan Trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. 

Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. Pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon. 

Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh Airbus Industrie dari Eropa dengan pesawat A380. Demikianlah artikel kail ini tentang sejarah pesawat terbang, semoga bermanfaat bagi Anda. Baca juga sejarah mobil listrik yang kini semakin dilirik oleh industri otomotif dunia.

Lazytekno.

3 komentar untuk "Sejarah dan Penemu Pesawat Terbang Sebenarnya"

  1. Ilmuwan muslim punya andil besar dalam ilmu teknologi.
    Almustari

    BalasHapus
  2. Wah ternyata ini ya asal mulanya pesawat terbang, sejarah memang selalu di perdebatkan.

    Terimakasih informasinya

    BalasHapus
  3. ternyata penemu penemu pesawat terbang itu ibn firnas. Sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada para penemu dan pengembang pesawat terbang tersebut. Sehingga pada zaman ini kita bisa berpergian dengan cepat melalui jalur udara. Tanpa harus melalui jalur darat. Bayangkan jika tidak ada pesawat pasti akan memakan waktu yang lama jika kita pergi dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

    BalasHapus