Penyebab Hujan Asam dan Dampak Serius yang Ditimbulkan

Lazy Tekno - Hujan asam merupakan salah satu fenomena yang cukup mengkhawatirkan karena selain mengakibatkan banyak hal buruk, juga merupakan indikasi adanya pencemaran serius. 

Pengertian Hujan Asam

Apa itu hujan asam? Coba jelaskan pengertian hujan asam yang kamu tahu? Pasti kamu cukup sulit bukan untuk melakuknnya.

Hujan asam adalah jenis hujan yang memiliki tingkat keasaman atau pH dibawah normal, yakni dibawah 5,6. 

Ukuran PH Hujan Asam

Harus diketahui bahwa pada umumnya, hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal sekitar 6.Tetapi hujan asam ini mempunyai kandungan pH di bawah kadar normal tersebut. 

Hujan asam memiliki nilai pH di bawah angka 5. Padahal, idealnya pH air hujan yang normal berkisar dari 5-6. Semakin asam sifat suatu zat, maka dampaknya akan semakin merusak.

Tingkat keasaman ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida atau CO₂ yang larut dengan air hujan tersebut dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

Ciri-ciri Hujan Asam

Berikut adalah karakteristik dari hujan asam yang membedakannya dengan jenis hujan lainnya yang ada di dunia.

• Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 6 atau 5.
• Hujan asam, yang turun dalam bentuk kabut, hujan es, atau salju disebut dengan deposisi basah. Sementara hujan asam dalam bentuk debu, gas, dan partikel padat lainnya disebut deposisi kering.
• Adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara.
• Salah satu penyebabnya adalah peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer
• Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
• Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
• Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah

Penyebab Hujan Asam

Sebutkan penyebab hujan asam! Sering mendapat soal seperti itu? Jawabannya gampang, silahkan perhatikan penjelasan di bawah ini.

Ada dua faktor penyebab terjadinya hujan asam. Keduanya adalah faktor alam dan faktor manusia. Berikut adalah ulasan lebih mendetail.

Pencemaran Udara

Hujn asam bisa dikatakan sebagai indikasi adanya pencemaran udara secara serius. Kenapa bisa demikian?

Ketika pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer.

Gas kimia ini bereaksi dengan air, oksigen dan senyawa lainnya. Kemudian mereka membentuk menjadi larutan asam sulfur dan nitrat. Larutan asam ini bisa terbawa angin sampai ke tempat yang jauh.

Jadi bisa dikatakan hujan asam turun ke bumi, ia bisa mengalir ke perairan, masuk ke dalam sistem pengairan, dan masuk ke dalam tanah.

Terjadinya pencemaran udara yang disebabkan oleh gas karbon monoksida, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida. Inilah penyebab utama terjadinya hujan asam.

Senyawa-senyawa tersebut seperti hidrogen sulfida dan sulfur dioksida, merupakan senyawa yang dihasilkan dari pemanasan dan pembakaran belerang.

Nah, jika kedua senyawa tersebut bertemu dengan air, maka akan membentuk asam sulfat yang memiliki tingkatan asam kuat, sehingga terjadilah hujan asam.

Sulfur dan Nitrogen

Salah satu penyebab turunnya hujan asam ke bumi adalah karena sulfur dan nitrogen, yang biasanya dihasilkan dari industri, pembangkit listrik dari kendaraan bermotor, hingga amonia yang dihasilkan dari aktivitas pertanian.

Intinya, dua senyawa tersebut merupakan senyawa yang dihasilkan dari pembakaran.

Tidak hanya hasil pembakaran dari industri yang dikelola manusia, sulfur dioksida juga merupakan senyawa yang bisa berasal dari faktor alam, seperti kebakaran hutan dan letusan gunung berapi.

Sedangkan nitrogen oksida juga merupakan senyawa yang dihasilkan dari pembakaran suhu tinggi, oleh industri-industri pupuk kimia dan obat.

Dampak Dari Hujan Asam 

• Menyebabkan manusia mudah terkena beragam penyaki, dan penyakit kulit.
• Membuat besi menjadi mudah berkarat.
• Menghancurkan sistem pertanian.
• Memberi dampak buruk pada siklus air tanah.
• Menyebabkan jumlah ikan yang ada dilaut mengalami penurunan.
• Pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat.
• Merusak lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan.
• Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh tumbuhan.
• Air menjadi tidak layak konsumsi.